Thursday, September 3, 2009

SESUDAH SUBUH


Sesudah subuh
Kabus-kabus segar
Sedang rakus menyentuh tubuh
Lalu aku kesejukan
Sementara hati turut sama kedinginan
Diiringi kebeningan pagi mulai beransur menghilang

Adakah pagi esok?
Aku masih mampu bangkit lagi
Untuk menghirup udara segar
Bersama kedamaian pagi sebegini
Bersama hari-hari yang gerimis
Sebelum aku diseru pulang

Oh Tuhanku!
Permintaan terakhirku
Sebelum engkau mengutus utusan memanggilku
Jangan kau biar bibirku kering dari menyebut namamu
Jangan kau biar hatiku buntu dari menyintaimu
Jangan kau biar aku terpenjara dari sujud menyembahmu

Oh Tuhanku!
Pada saat aku dipanggil nanti
Pesan-pesanlah pada Izrail
Cabutlah nyawaku dengan penuh kelembutan
Agar aku tidak terasa akan deritanya zat maut
Seperti yang kau perintahkan Izrail
Bilamana kekasihmu Rasullah dijemput pulang.

Oh Tuhanku!
Jangan sesekali nyawaku dicabut Izrail nanti
Seperti hambamu yang kafir lagi zalim.
Dan hambamu yang tak mahu berfikir
Akan azabnya penantian di kubur
Dan akan peritnya di Padang Masyar nanti.

Anjan Ahzana, UM 2003

Kata penulis: Sajak ini adalah yang di peringkat permulaan menulis sajak. Terilham sewaktu berada di dewan kuliah Akademi Islam UM.

No comments:

Post a Comment